Rabu, 15 Oktober 2008

CONTOH EDITORIAL

BUKAN BANGSA TEMPE

Bangsa ini benar-benar "bangsa tempe". persoalan perut pun selalu menjadi masalah setiap saat. setelah didera urusan kenaikan harga beras,kali ini naiknya harga kedelai membuat khalayak kelimpungan. ini bukti bahwa kita belum bisa mengurus sektor pertanian dengan baik.

Harga kedelai melambung hingga dua kali lipat. kedelai yang biasanya dijual Rp 3.000 per kilogram melonjak menjadi Rp 6.000 per kg, bahkan ditempat-tempat tertentu menjadi Rp 8.000 per kg. Ribuan pengusaha kecil membuat tahu dan tempe menjerit. Rakyat juga berteriak karena semakin sulit mendapatkan pemasok protein yang murah.

Gonjang-ganjing itu dipicu oleh melmbungnya harga kedelai dipasar internasional. Produksi kedelai dunia memang melemah. Indonesia yang hampir separuh kebutuhan kedelainya dipenuhi lewat impor langsung terpukul. Menurut Badan Pusat Statistik, kebutuhan kedelai nasional mencapai 1,3 juta ton setahun. pada hal negeri ini, tahun ini cuma bisa memproduksi 620ribu ton, sisanya impor.

Pemerintah memang sudah berusaha mengatasi gejolak harga ini dengan menghapuskan bea masuk kedelai,dari semula 10 persen menjadi nol persen. sebuah langkah bagus yang patut dipuji.

Hnya, langkah itu terapi sementara. Pasar kedelai impor yang dikuasai empat importirbesar, yakni Cargill, Teluk Intan, Liong Seng, dan Gunung Seru tak akan serta-merta menurunkan harga. Pemerintah seharusnya meminta bulig ikut terjun mengimpor kedelai untuk sementara. tanpa kehadiran Bulog atau perusahaan lain, empat importir tersebut akan leluasa mengatur harga.

Adapun untuk solusi jangka panjang, pemerintah mau tak mau harus menggenjot produksi kedelai dalam negri. Petani selama ini ogah menanam kedelai karna margin keuntungannya kelewat kecil. menurut perhitungan Diretur Jendral Tanaman Pangan Departemen Pertanian Sutarto Alimoeso, karena rendahnya hasil panen kedelai, petani cuma bisa mendapat untung Rp 1 juta per hektar selama satu musim tanam atau sekitar tiga bualn.

Bandingkan dengan laba bila menanam jagung, yang mencapai Rp5-6 juta per hektar untuk jangka yang sama. jangan heran bila tahun ini produksi kedelai lebih rendah 127 ribu ton per tahun dibanding produksi tahun lalu, yang mencapai 747 ribu ton.

Harus ada kemauan kuat dari pemerintah untuk mengatasi hal ini,misalnya mengatrol jumlah produksi lewat penyebaran benih unggul yang merata keseluruh daerah. selama ini produksi kedelai hanya disokong oleh sebagian kecil provinsi, salah satunya Jawa Timur, yang memasok 440 ribu ton kedelai per tahun.

Pada saat yang sama, pemerintah harus memperbaiki tata niaga kedelai karna petani kedelai selama ini mendapatkan margin keuntungan paling kecil.Mereka cuma bisa menjual Rp 3.000 per kg. Padahal, menurut hitungan Departemen Pertanian, idealnya petani bisa memasang harga Rp 4.500 per kg.

Negeri ini punya tanah subur dan sumber air yang melimpah. sudah selayaknya Indonesia sebagai negara agraris memperkuat kembali sektor pertanian. mari kita buktikan, walau menyukai tempe, bangsa ini bukan "bangsa tempe".

CONTOH PRESS RELEASE 2

Press Release

SUSU SEHAT
TUA DAN MUDA


Selasa, 15 Oktober 2008 Bertempat di Hotel Mulia Jakarta, PT NESTLE INDONESIA mengadakan peluncuran produk barunya, susu sehat ANLENE. susu yang bisa diminum oleh orang tua dan dewasa ini mengandung banyak sekali vitamin yang baik untuk tulang, dan berkhasiat untuk menghindari dan mencegah penyakit tua yang biasa disebut osteoporosis. susu ANLENE ini juga telah melalui uji quality control dan juga pengemasan yang sangat steril.

Produk ini terluncur atas permintaan masyrakat banyak yang mengirimkan pesan ke suara konsumen kami.

Acara yang dihadiri oleh mentri kesehatan dan Bpk.Gunawan Wibisono selaku Direktur Utama PT NESTLE INDONESIA, juga dihadirkan perwakilan dari masyarakat.

Direktur utama PT NESTLE INDONESIA Bpk.Gunawan Wibisosno memberikan ucapan Terima Kasih langsung pada semua pihak yang membantu proses terwujudnya produk ini, juga untuk masyarakat yang memberikan kami inspirasi.
Bpk.Gunawan Wibisono juga mengatakan bahwa PT NESTLE INDONESIA akan meluncurkan produk-produk yang lebih bermanfaat bagi masyarakat luas, ujarnya di sela-sela akhir pidatonya.





untuk keterangan lebih lanjut
dapat menghubungi
Aditya Reza
Manager Public Relations
(021)4244924

Senin, 13 Oktober 2008

Contoh Press Release

SAKA FARMA HADIRKAN
PAPUA WONDER RED
SARI BUAH MERAH


Jakarta, 22 mei 2008 bertempat di Hotel Mulia, PT SAKA FARMA menghadirkan produk baru yaitu PAPUA WONDER RED sari buah merah dari Wamena pegunungan Jayawija. PAPUA WONDER RED, sari buah merah yang dijamin keasliannyan telah melalui uji quality control dan pengemasan yang steril.

PT SAKA FARMA yang diwakili oleh Bpk. Sujono selaku Direktur utama menuturkan, bahwa Sari buah merah yang terdapat di produk PAPUAN WONDER RED ini berkhasiat untuk kesehatan tubuh yang terjangkit penyakit kronis.

perusahaan ini juga memiliki visi dan misi jangka panjang untuk menjadi pemain utama dalam HEALTH CARE BUSINESS dengan meningkatkan kekuatan merk produk perusahaan melalui kreativitas & integritas yang baik dari seluruh karyawan perusahaan dalam menjalankan misi perusahaan, yaitu: melayani dan memiliki kepedulian untuk membangun masyarakat agar memiliki kesehatan yang lebih baik.

PT SAKA FARMA akan berusaha agar bisa mengeluarkan produk-produk baru yang lebih bermafaat bagi masyarakat luas.

Guna memastikan tercapainya target diatas, Perusahaan tidak pernah berhenti untuk selalu melakukan perbaikan & inovasi baik produk maupun sistem menuju pada kondisi yang lebih baik pada saat ini dan dimasa mendatang.

PT SAKA FARMA juga mengucapkan Trima Kasih pada para Stakeholders, khususnya seluruh masyarakat Indonesia yang selalu setia menggunakan produ-produk kami, dan para produk yang telah mempercayakan produk kami sebagai pilihan tepatnya, juga kepada para pihak yang membantu seluruh rangkaian kegiatan operasional perusahaan, ujar Bpk. Sujono disela-sela pidatonya.






untuk keterangan lebih lanjut
dapat menghubungi:
Nanin. Pratiwi
Manager Public Relations
(021) 4751019